Rabu, 28 Januari 2015

ADIDAS BUSENITZ ADV SKATE SHOE


Para skaters dan kamu yang suka tampil stylish, kamu akan sangat menyukai sepatu skate Adidas Busenitz ADV terbaru ini. Sepatu ini cocok sekali untuk kamu pakai beraksi di area the skate park dan juga membuat penampilanmu terlihat keren.
Adidas Busenitz ADV Skate Shoe ini dikembangkan secara khusus dengan AIT— Adidas Innovation Team. AIT pada dasarnya adalah para ahli yang membuat sneakers nyaman secara maksimum dan juga daya tahannya. Sepatu ini adalah sebuah pengembangan untuk sepatu skater Dennis Busentiz’s signature. Keistimewaan sepatu ini adalah kulit untuk sepatu bagian atas yang lembut, tali sepatu berwarna burgundy dan aksen berwarna emas untuk stripe dan bagian lidah sepatu. Sol samping berwarna putih dan pada bagian bawah berwarna cokelat dibuat dengan sentuhan yang sangat baik membuat sepatu ini terlihat sangat keren.
Sneakers ini dilengkapi dengan sockliner dengan bentuk yang mendukung, ban GEOFIT dan bantalan nano hell. Sepasang sepatu dengan proteksi kaki dan kamu pasti sangat suka.

 http://mavemagz.com/adidas-busenitz.html

Rabu, 14 Januari 2015



 ADIDAS X KEVIN LYONS HVW8










 SEJARAH CONVERSE SHOES
Converse menjadi label sepatu dengan model khas tersendiri dan tidak pernah dimakan waktu. Inilah label ikonik yang ternyata telah berdiri selama kurang lebih satu abad lamanya. Adalah Marquis M. Converse, yang memulai titik awal dari Converse dengan mendirikan The Converse Rubber Company pada tahun 1908 di Massachusetts. 
Awalnya, Converse hanya membuat galoshes (pelindung alas kaki) dan sepatu musiman. Namun sembilan tahun setelah itu, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat sepatu atletik agar dapat memproduksi secara berkala sepanjang tahun. Kala popularitas olahraga basket yang sedang berkembang, Converse berinisiatif untuk menyediakan para pemain olahraga tersebut dengan sepatu yang sesuai dan cocok untuk digunakan oleh para pemain. The Converse All Stars adalah produksi massal pertama sepatu basket di Amerika. Hingga suatu ketika, atlet basket Charles H. “Chuck” Taylor memilih untuk menggunakan Converse dan mulai tertarik pada label tersebut. Akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung dengan Converse Rubber Company. Kecintaannya pada olahraga basket membuat ia ingin turut menyediakan sepatu yang cocok dan terbaik untuk olahraga tersebut. Dari sinilah kemudian nama ”Converse All-Star Chuck Taylor” dipopulerkan. Converse All-Star disebut-sebut sebagai raja sneakers pada 1923, hingga lebih dari 50 tahun dan menjadi sepatu paling terkenal dalam sejarah dengan penjualan sebanyak 744 juta di 144 negara. Seiring dengan popularitas Chuck Taylor yang melambung, mereka kemudian melakukan pengembangan pada rancangan sepatu Converse. Chuck Taylor juga berhasil menjadi konsultan kebugaran tentara selama Perang Dunia II. Kemudian, Converse menjadi “resmi” sepatu untuk angkatan bersenjata Amerika Serikat.
Pada 1970an, lahirlah kompetitor-kompetitor baru seperti Puma, Adidas, Nike, dan Reebok menggeser Converse yang sebelumnya bertahan menjadi label sepatu resmi untuk National Basketball Association. Selama akhir 1980-an sampai 1990-an, Converse All Stars menjadi kurang populer, dengan demikian, Nike dan perusahaan sepatu lainnya mulai menjadi lebih terkenal. Perusahaan Converse berusaha untuk melawan dengan membuat lebih banyak variasi dalam All Stars dengan gaya yang semakinberbeda. Mereka mencoba membuat sepatu untuk kelompok usia tertentu. Sayangnya, bisnis Converse terus menurun dan banyak orang berhenti membeli produk mereka. Converse menolak meninggalkan perusahaan mereka dan memilih untuk menjualnya ke saingan mereka. Ketika Converse dibeli oleh Nike pada tahun 2003 dan operasi dipindahkan dari Amerika Serikat ke luar negeri, di Asia, terlihat beberapa perubahan desain. Karena keluhan ini sepatu sekali lagi diproduksi dengan desain lapisan kembar kanvas yang dimulai antara 2005-2009. Semenjak itu, semakin banyak model sepatu Converse yang diproduksi. Misalnya Converse seri “The Loaded Weapon” yang diperuntukan untuk pemain basket, Converse special edition 1Hund yang 15% dari penjualannya disumbangkan untuk penanggulangan HIV/AIDS, Converse edisi Pink Floyd yang terinspirasi oleh band Pink Floyd, Converse edisi Jack Purcell, Sailor Jerry, Metallica, John Varvatos, Kurt Cobain dan masih banyak lagi edisi Converse yang diilhami oleh band-band dan artis legendaris. Sampai sekarang, sudah kurang lebih 100 seniman di seluruh dunia yang ikut andil dalam menciptakan kreasi sepatu Converse.

http://www.kaskus.co.id/thread/50f39d6be774b4952200000e/sejarah-sang-all-star-converse
SEJARAH LAKAI LIMITED FOOTWEAR
Lakai Limited Footwear adalah perusahaan Sepatu yang berbasis di Torrance, California, mereka menciptakan merk dan model sepatu terinpirasi dan interest dari Skateboard. Lakai didirikan oleh Profesional skateboarder dan salah satu pendiri Girl Skateboards Mike Carroll and Rick Howard pada Tahun 1999 setelah sebelumnya mereka keluar sebagai Rider DC Shoes. Lakai adalah bagian dari distribusi dan penjualan Crailtap Distribution bersama dengan brad besar lainnya Girl Skateboards, Fourstar Clothing, Royal Trucks dan Chocolate Skateboards.
Nama Lakai sendiri adalah singkatan dari nama Malakai, karakter favorit Mike Carroll dari film horor "Children of the Corn".lalu Pada tanggal 1 Mei 2006, Eric Koston resmi menandatangani kontrak dengan Lakai setelah meninggalkan Es Footwear pada akhir tahun 2005, ini disebabkan pemilik Es Pierre André Senizergues dan Don Brown menolak memberikan bagian kepemilikan Koston di perusahaannya. Tapi pada tanggal 19 April, 2009 secara resmi Eric Koston telah memutuskan untuk keluar dari Lakai. Pada saat itu satu-satunya informasi di split adalah dalam video konferensi pers di situs Lakai dan video juga dapat ditemukan di berbagai situs-situs lain. Sponsor sepatu Koston berikutnya belum di diumumkan pada saat itu yang akhirnya Koston bersama Nike SB.

http://www.sneakersholic.com/2014/10/sejarah-sepatu-lakai-limited-footwear.html
SEJARAH VANS SHOES
Vans berdiri pada tahun 1965 di california Pendirinya bernama Paul Van Doren. Pertamanya buat sepatu biasa aja bukan buat skateboard. Paul Van Doren sebelumnya pernah bekerja di pabrik sepatu selama 20 tahun dan terpikir kenapa ngga bikin merk sendiri,dan muncullah Vans. Pertamanya Vans merupakan bisnis keluarga yang dikelola oleh keluarga Paul Van Doren sendiri,istri dan putrinya Paul terlibat didalamanya. Adik dari Paul Van Doren bernama"Dan"memiliki peranan penting dalam berkembangnya Vans pada era tahun 70an. "Dan" mengusulkan kepada Paul untuk membuka retailer vans sebanyak 13 toko di "Bay Area" pada periode tahun 71 sampai tahun 74. Tetapi pada tahun 74 karena penjualan yang sedikit toko retailer pun tutup tetapi "Dan" tetap menjadi penjual Vans di 
kawasan "Bay Area". Vans kembali dikenal ketika para skateboarder pada era itu mengenakan sepatu vans dan terlihat di majalah2 skateboard pada masa itu. Sejak terlihat di majalah2 skateboard, vans pun banyak yang mencarinya dan pada tahun 76-78 vans membuka toko di Inggris dan Belanda. Mungkin yang udah nonton The Lords of Dog Town kalian melihat Stacy Peralta ataupun Tony Alva memakai sepatu Vans authentic warna biru navy, Tahun 70an para skateboarder masa itu memilih vans karena harganya terjangkau,tahan lama,nge'grip dan mereka dapat merasakan papan mereka. Vans pada masa itu disbut "off the wall shoes" krena d belakang sepatu vans ada tulisan "Off the wall" lebih terlihat dibanding tulisan vans.

http://newgeekstuff.blogspot.com/2012/11/sejarah-vans-shoes.html